Mengenai Masalah Impian si Nafis
Lagi-lagi saya tidak membahas topik ini secara umumnya lagi, malah saya mencoba menghindari pembahasan yang literal dan mengkhususkannya kepada penjelasan antologis dan kalau sebisa mungkin eksistensial.
Apa-apa saja masalah dan rintangan yang kau temui selama memperjuangkan impianmu? Sulitkan? Terasa pahit bukan? Terasa seakan-akan dunia ini akan lebih indah jika kau bisa mewujudkan mimpimu itu tanpa adanya usaha.
Tapi jangan terlalu naif dulu, dunia tidak bekerja dengan cara seperti itu. Dunia ini tidak perduli seberapa mulianya, seberapa baiknya mimpimu bagi banyak orang, seberapa polosnya angan-anganmu itu. Sebutkan saja contohnya "Aku ingin dunia yang terbebas dari penindasan", "Aku ingin menyelamatkan semua orang." dan serupa juga dengan "Aku ingin menjadi pahlawan kebajikan", apapun itulah yang menurutmu bisa mewujudkan idealisme sucimu itu.
Memahami semesta ini bekerja, segala sistemnya, serta hukum-hukumnya yang berlaku sangat diperlukan dalam menentukan akan seperti apa impian kita. Terlebih dahulu kukatakan jika dunia sudahlah tidak adil dalam perspektif umat manusia, dunia ini sangatlah tidak adil, dan itu bukan karena dunia berubah, namun karena pada dasarnya ketidakmerataan sumber daya alam adalah mutlak ketentuan dari sang pencipta.
Kukatakan padamu, jika kau memiliki tekad yang kuat, dan tidak ingin terbatasi oleh aturan-aturan yang berlaku, maka cobalah lewati batas itu, mencoba untuk melawan ketertimpangan dan hancur lebur karenanya. Seorang anak kecil yang polos pernah bermimpi untuk menjadi tuhan, namun mau bagaimana lagi? Itu adalah mimpinya! Entah tercapai atau tidak, aku tidak peduli. Namun jika kau merasa batasan tidak akan menghentikanmu maka katakanlah, Persetan dengan takdir karena dunia sedang menantangmu, apakah kau bisa mengubah yang awalnya fantasi menjadi realita?
Dunia tidak akan menjadikan mimpimu nyata jika bukan dirimu sendirilah yang berusaha mewujudkannya, kau tidak bisa mengharapkan orang lain, jangankan orang lain, malahan orang lainlah yang akan memanfaatkanmu demi mencapai mimpi pribadinya, dan disaat dia sudah berhasil anda hanya akan disisakan rasa penyesalan.
Karya oleh Muhammad Nafis Athallah SMA Negeri 3 Medan
إرسال تعليق