Berpisah adalah hal yang lumrah, namun lucu bukan jika berpisahnya aku dengan gadis itu, adalah berpisah yang tidak masuk akal? 

"Maaf aku baru memberi tahu mu tentang hal ini, karena aku hanya ingin engkau berubah dan tidak memiliki nasib yang sama dengan ku"

Itu kata kata terakhir darinya, mengesankan hingga saat ini, namun aku juga heran mengapa aku bisa kenal dia.

“Gadis aneh” Itu panggilan yang aku berikan untuknya. 
Ia layak nya bipolar. Ada kalanya ia nyata ada kalanya tidak.

Waktu itu, tepat sekali di bulan Januari, di tanggal 12 tepat tanggal dan bulan lahir ku, aku menginjak usia 17 tahun.
Ia datang menghampiri ku dimalam hari dan kebetulan aku berjalan sempoyongan lalu terduduk dibangku taman. 

“Kamu Fachtur kan?” tanya nya
“Heii, Fachtur, jangan mabuk. Kamu mau nasib kita sama?” 

“Siapa kau?”

“Bukan siapa siapa, tapi aku mau kamu gak mabuk mabukan lagi ”

“Bukan urusan mu”

“memang bukan urusanku, tapi apa salahnya jika aku peduli padamu? ”

Itu percakapan singkat kami, yang membuatku memberikan julukan “Gadis aneh” untuknya. 
Waktu itu, aku langsung pulang dan meninggalkannya. Aku tidak peduli dengannya. Walaupun begitu, gadis itu pula yang membuatku seperti sekarang.

Siang ini aku ada jadwal bertemu dengan Direktur perusahaan Coca Cola yang merupakan teman dekat di smp ku dulu. Hanya sebatas pertemuan biasa. Namun, aku tidak mau membuat waktu seseorang terbuang karenaku. 

“Hai pram, apa kabar lu. Kangen banget gila” Ucap ku sembari bersalam akrab dengan Pram

“Sama woi. Denger denger udah gak nakal, dan denger denger lagi lu udah jadi manager??”

“Denger denger mulu lu, gaada kepastian? Hahaha”

“Eh tapi ya, maaf nih. Kok bisa berubah turr. Ceritai kali perjalanan hidup lu dulu ”

“Serius mau denger? Nanti lu gak percaya"

“Hah? 
Emang kenapa?? Ceritai aja kali”

“Mama gue aja gak percaya Pram, apalagi lu”.

"Yaudah ceritai sama gue deh, gue jamin gue percaya"

“Gue dulu nakal ya Pram, suka mabuk, suka ke bar, suka judi, anti sama cewe kecuali mama, ga peduli sama diri sendiri, bodo amatan.
Nah jadi, ada cewe malem malem tiba tiba nyamperin gue, nasehati gue pas gue pulang dari bar. 
Tiap malem, sampe akhirnya gue juluki dia GADIS ANEH ”omongan ku terpotong karena handphone Pram berdering. 

Setelah 3 menit kemudian

“Turrr, gue pengen banget dengeri cerita lu, tapi adek gue sakit, ga ada orang dirumah, katanya asma nya kambuh, gue pulang dulu atau lu mau sekalian ikut ga?”

“Yaudah lu urus adek lu dulu, kapan kapan aja kita cerita lagi oke??? Semoga adek lu ga kenapa kenapa yaa”

“Iya turr. Makasih ya”

Pram pulang dan aku tidak memiliki teman berbincang lagi,  sembari menyeruput kopi hangat, aku merenungkan kembali si “Gadis aneh” itu. 

“Fachtur. Tau ga sih, dulu aku sering loh ke bar, minum minuman keras, main sama cowo.  
Dan kamu tau gak? Aku itu dulu suka sama kamu ”

“Kok sekarang kamu ga nakal kaya aku juga? 
Berubah kan ga gampang, dan penyebab kamu berubah juga apa?? 
Terus kenapa bisa suka sama aku? ”

“Penyebabnya kamu ga perlu tau deh, intinya aku sekarang nyesal karena gak bahagia sama sekali, tersiksa banget. Makanya aku mau kamu berubah daripada menyesal. Sakit tau rasanya.
Alasannya aku ga suka kamu, karena kamu yang dulu berubah semenjak kamu ada masalah dengan papamu. Dan sekarang, kamu jadi apa?? ”

“Kamu itu siapa sih?  
Semua di aku kamu tau, tapi kamu rahasiain semua yang ada didiri kamu”

“Ada waktunya kok kamu tau siapa aku”

“Iya, tapi kapan? 
Nama aja deh”

“Nama juga nanti aja ya, kalo kamu mau tau siapa aku. 
Kamu harus terima syarat aku”

“Apa? ”

“kamu harus berubah dalam waktu dua minggu ini, kamu gak boleh ngerokok, gak boleh ke bar buat minum, gak boleh judi, gak boleh anti sama cewek lagi”

“Gila, mana bisa aku”

“ya gapapa si, kalo kamu gamau tur, aku akan pergi dan gak akan kembali, aku juga gak akan kasih tau siapa aku” ucapnya berdiri dari bangku seakan mau bergegas dari bangku itu

“Eh iya. Aku berubah. Tapi janji ya, kasih tau siapa kamu ”

“Aku gamau berubah cuma karena suatu hal, aku mau kamu berubah karena niat kamu memang mau berubah ”

“ Aku emang udah niatan dari lama mau berubah, tapi aku malu. Nah, sekarang aku udah yakin banget buat berubah ”

“ Aku liat perkembangannya ”

Dalam waktu dua minggu itu aku memang berubah. Dan, itu percakapan ke- beberapa yang membantuku berubah, gadis itu sangat memotivasi ku. 
Entah kapan, namun aku tau, pastinya aku tidak akan bertemu dengannya lagi. Akan tetapi aku tau, karena adilnya tuhan, setiap manusia yang dipertemukan pasti juga dipisahkan. Itu juga mengapa dikatakan roda kehidupan berputar, tidak selamanya manusia berada diatas, tidak selamanya juga manusia berada dibawah. Aku sekarang berdiri dan bergegas dari tempat itu, mungkin pulang bisa membuat ku memikirkan hal lain selain gadis itu. Namun, ketika aku memasuki mobil, aku malah melihat selembar kertas terpapar di dashboard mobil ku

NONA PENA
Senyumanmu menyadarkanku
Akan setangkai mawar yang sedang mekar
Kau unik
Layaknya sebuah apel
Yang seharusnya busuk 
Kemudian menular ke yang lain 
Namun 
Kau tidak mau menularkan 
Kebusukanmu dengan yang lain

Puisi itu, itu puisi pertama yang aku buat untuk gadis unik itu, sekeras kerasnya diri seseorang ada masanya dimana mereka luluh dan rapuh. Baru kali itu kutemukan gadis yang mau mendekati dan membantuku, walau ia tak pernah merasakan kebahagiaan. 

Aku pulang lewat Jalan yang biasa aku lalui ketika pulang dari bar. Tetapi, Saat itu aku bukan pulang dari bar. Aku pulang dari ari tempat biasa aku bertemu gadis aneh itu. Dan pada saat itu pula, aku sudah menjadi lelaki yang baik. 

Tepat sehabis aku bertemu gadis itu, Lima orang teman teman ku bermain judi, dan mabuk di bar biasanya. Mereka memberhentikanku yang sedang berjalan pulang. Mereka mengajak ku kembali, aku menolak, namun mereka memaksa dan tidak terima. Aku dihajar habis habisan hingga tak berdaya. Akhirnya, aku mengalami koma selama dua minggu. 

Aku sadar karena aku mendengar bisikan yang terus memanggil namaku. 
“Heii bangun, aku mau nepati janji” 

“Hei ayoo. Sekalian salam perpisahan”

SALAM PERPISAHAN, Kata itu yang membuatku langsung tersadar. Aku terbangun dari tidur panjangku. Aku terbangun, dan langsung disambut oleh gadis aneh itu. 

“Hei pagi...”

“Eh, berapa lama aku tidur?”

“Dua minggu”

“Udah enakan? ”

“Iya udah, ngomong ngomong. Aku mau nagih janji mu”

“Iya, oke. Aku ceritai.
Kenali, Nama aku Kania. Aku anak broken home. Hidupku hancur sejak papa meninggal dan mama nikah lagi. Jadi, sebagai tempat pelarian ya aku mabuk, bergaul bebas diluaran dan jadi perempuan ga bener.
Aku kenal kamu, Karena kamu itu satu sekolah sama aku di SMA Chandra. Terus aku yang pindah ke SMA Garuda karena Papa meninggal. Aku cuma jadi penggemar rahasiamu. Dan kamu gak tahu itu. ”

“Masa itu aja si??”

“Udah ya, aku rasa mulai hari ini. Kita ga perlu kenal. Dan ini memang hari terakhir kita ketemu”

“Aku izini kamu, Tapi tolong banget ceritai secara detail kenapa kamu suka muncul tiba tiba, suka hilang tiba tiba, Dan kenapa kamu malah nemui aku?”

“Oke. 
Aku dulu punya sahabat cowo, namanya Elang. Elang yang tahu  hampir semua cerita aku. Tapi Elang tinggal jauh. Dia pindah ke Spanyol jauh sebelum papa meninggal. Dan pada saat, aku rapuh. Dia ada Kendala yang buat dia ga bisa nemui aku saat itu. Dan setahun setelah aku jadi cewe nakal. Elang datang ke Indonesia, nemui aku. Dia kejut lihat aku yang sekarang. Dia gak marah, tapi dia kasih nasehat yang buat aku benci banget sama dia. Perdebatan terjadi, sampe kami lagi jalan aja. Posisi Kami lagi di dalem mobil. Emosi sama fokus itu gak ke kontrol. Elang jalan dan nabrak pembatas jalan sampe Mobil kita masuk jurang.
Aku meninggal, Elang koma. Aku jadi arwah gak tenang. Aku gatau kenapa, rasanya masih ada yang harus aku selesain. Ternyata itu kamu. Tuhan mau kita gak punya nasib yang sama. Aku ini arwah, bukan manusia. Itu kenapa aku sering hilang timbul. Dan kayanya tugas aku udah selesai. Benakku sudah tenang ketika tahu kamu sudah berubah. Hari ini, jadi hari terakhir kita. Aku harap kamu yang sekarang akan tetap gini, sampai kapan pun. Jangan kecewakan siapapun. Maafkan orang yang berbuat salah, separah apapun itu kesalahannya. Tuhan itu adil, Tuhan itu baik, dia punya banyak cara agar kita mendapatkan yang terbaik. Janji ya?? Maaf juga aku udah maksa kamu buat berubah”

“Aku gak nyangka bisa kenal kamu Nia, ya walau kamu gak nyata. Tapi kamu udah menyelamatkan umatnya Tuhan biar nasib nya gak sama kaya kamu. Kamu hebat, aku janji aku gak akan balik kaya aku yang dulu”.


Hari itu, tepat tanggal 5 Februari. Aku dan Nia berpisah. Puisi terakhir aku untuknya berjudul “Kania”

Kau memang tak nyata
Masa lalumu memang kelam
Namun,
Kau unik 
Tak kau biarkan orang lain bernasib sama

Parasmu yang elok
Mengingatkanku akan indahnya
Kunang kunang disaat malam
Sifatmu yang unik
Membuatku bernostalgia
Betapa bagusnya bintang yang mewarnai langit saat malam

- Tuan. R (5 Februari)



Mf : @Amlyyaaa '16


Post a Comment

Previous Post Next Post