Umat Manusia dan Cinta Nulis Bareng JCS

Ikatan Umat Manusia dengan Cinta 

Fakta jika umat manusia ini terbangun dari berbagai macam unsur yang berbeda-beda, entah itu agama dan kepercayaan, suku, ras, adat, negara, atau mungkin status sosial yang mana di beberapa tempat di bumi ini masih menerapkan sistem kasta.

Tidak bisa terbantahkan, dan merupakan sebuah kebenaran mutlak bahwasanya perbedaan di dalam kemanusiaan itu sendiri adalah sesuatu yang tidak akan pernah hilang, sekeras apapun para petinggi dan penguasa di muka bumi ini coba lakukan untuk menyamaratakan semua manusia, selalu saja dunia ini menolak dan menggagalkannya.

Berbagai peristiwa dan upaya telah dilakukan, dan silih berganti menuju kegagalan, ada yang berupa kegiatan penyebaran kepercayaan dan paham seperti kristenisasi massal dan dakwah islam, atau sampai yang terparah seperti genosida dan pembersihan etnis. 

Sudah tidak dapat terhitung lagi berapa banyak orang yang gagal dalam mewujudkannya.

Sesama apapun fisikmu dengan orang lain atau bahkan dengan kembaranmu sendiri, setiap individu manusia adalah entitas yang tersendirinya dan tidak dapat menyamai satu sama lain hingga ke tahap sempurna. 

Pasti secercah perbedaan akan selalu ada tak perduli sekecil apapun itu, entah perbedaan yang nampak seperti tahi lalatmu atau bahkan sampai yang tak kasat mata seperti untaian kode-kode DNA di dalam selmu.

Apa yang bisa menyatukan seluruh umat manusia yang majemuk ini? Apakah itu harta? Wanita? Makanan? Tahta? Agama? Kepercayaan? Misi? Atau mungkin Impian? 

Tidak semuanya, justru itu semualah yang bisa menghancurkan persatuan umat manusia hingga seperti sekarang ini, karena perbedaan hal-hal diataslah manusia terpecah belah menjadi beberapa kubu, berbagai sekte, pelbagai kepercayaan, hingga bermacam-macam negara. 

Namun satu hal yang bisa menghancurkan semua perbedaan diatas dan menyatukan semua umat manusia yang ada, ialah rasa cinta.

Penutupan

Karya merupakan hak milik dan hak cipta sepenuhnya oleh penulis atas nama Muhammad Nafis Athallah yang dipublikasikan di blog resmi milik Journalist Club of Smantig. Barang siapa yang berusaha memplagiarisme dan meniru karya diatas tanpa adanya inisiatif untuk merubah frasa dan gaya bahasa akan dituntut di DMCA.